Wisata Sejarah yang Bisa Dikunjungi Saat ke Sumatera Barat

Ketika berbicara mengenai wisata ridak melulu tertuju pada area permainan dan pemandangan alam. Banyak tempat-tempat wisata yang dapat memberikan edukasi atau pelajaran penting bagi para pengunjung sekaligus mengenang perjalanan para leluhur. 

Ya dengan mengunjungi tempat tempat bersejarah secara tidak langsung akan memberikan edukasi tersendiri apalgi jika Anda pergi berlibur dengan mengajak anak-anak. Karena bagaimanpun sejarah merupakan hal yang harus diketahui agar tentunya tidak melupakan perjuangan para leluhur kita.

Tentunya ada salah satu tempat bersejarah yang wajib Anda kunjungi  saat Anda berada di Sumatera Barat, tempat tersebut adalah istana kerajaan Pagaruyung.

Kerajaan Pagaruyung  merupakan sebuah kerajaan yang pernah berdiri di Provinsi Sumatra Barat sekarang dan daerah-daerah sekitarnya. Nama kerajaan ini berasal dari ibukotanya, yakni Nagari Pagaruyung. Kerajaan ini didirikan pada 1347. Kerajaan Pagaruyung menjadi Kesultanan Islam pada 1600-an oleh seorang pangeran dari Majapahit bernama Adityawarman.

Adityawarman sendiri adalah pangeran berdarah campuran Jawa - Sumatera yang menirikan kerajaan Paraguyung pada tahun 1339 yang memiiki gelar Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendraa Mauli Warmadewa.

Adithyawarman juga merupakan seorang panglima Kerajaan Majapahit yang berdarah Melayu. Ia adalah anak dari Adwaya Brahman atau Mahesa Anabrang, seorang senopati Kerajaan Singasari yang diutus dalam Ekspedisi Pamalayu dan Dara Jingga, seorang puteri dari raja Sri Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa dari Kerajaan Dharmasraya.Kitab Pararaton menyebutkan bahwa Raden Wijaya memperistri seorang putri Sumatera bernama Dara Petak dan memiliki anak yang bernama Kalagemet. Seorang kerabat raja bergelar dewa (bangsawan) memperistri putri lainnya bernama Dara Jingga, dan memiliki anak yang bernama Tuhan Janaka, yang lebih dikenal sebagai Adityawarman. Adityawarman juga dikenal dengan nama Arya Damar dan merupakan sepupu sedarah dari pihak ibu dengan Raja Majapahit kedua, yaitu Sri Jayanegara atau Raden Kala Gemet. Diperkirakan Adityawarman dibesarkan di lingkungan istana Majapahit, yang kemudian membuatnya memainkan peranan penting dalam politik dan ekspansi Majapahit.
Wisata Sejarah yang Bisa Dikunjungi Saat ke Sumatera Barat
Istana kerajaan Pagaruyung terletak di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat. 

Istana dengan bentuk bangunan khas tradisi Sumatera tersebut dibangun dengan menggunakan bahan dasar kayu, dengan bertapkan ijuk.  Dahulu kala istana ini digunakan sebagai tempat  para raja Pagaruyung menjalankan roda pemerintahnya.

Istana sendiri merupakan sebuah symbol kebesaran dari sebuah kerajaan, bahkan sampai saat ini istana merupakan bagian symbol sebuah Negara, setiap kepala pemerintahan disediakan sebuah istana atau rumah khusus yang dibiayai oleh Negara, sepeti hal nya istana merdek dan istana bogor di Indonesia.

Istana Pagaruyung yang sekarang ada merupakan bentuk replika dari aslinya. Di Istana ini terdapat sebuah parasasti  peninggalan kerajaan Pagaruyung. Prasati tersebut adalah Batu Basurek.

Batu Basurek ini terdapat antara lain di daerah Kubu Rajo Nagari Lima Kecamatan Lima Kaum serta di daerah Koto Tangah Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjuang Ameh, dimana dalam batu tersebut terdapat sebuah tulisan berbahasa Sansakerta yang menyatakan bahwa Aditiawarman adalah Raja Diraja di Pulau Emas tahun 1347 silam.

Prasasti Pagaruyung juga menjadi petunjuk jejak Majapahit di negeri Minangkabau pada abad 13-14 Masehi. Prasasti yang dibuat oleh Raja Adityawarman itu merupakan bukti untuk mengungkap perjalanan masyarakat Minangkabau. Kebiasaan Adityawarman membuat prasasti semasa memerintah menjadi raja Pagaruyung, sangat membantu generasi kini untuk mengetahui perjalanan masyarakatMinangkabau. Ukuran dari Prasasti Adityawarman adalah Lebar batu basurek yaitu 25 cm dengan tinggi 80 cm, ketebalan 10 cm dan berat 50 kg.

Selain natu basurek, Adityawarman juga meninggalkan banyak prasasti lain seperti Arca Bhairawa yang kini berada di Museum Nasional di Jakarta ditemukan di kawasan persawahan di tepi sungai di Padang Roco, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat. Arca Bhairawa dengan tinggi hampir 3 meter ini merupakan jenis arca Tantrayana. Arca Bhairawa tidak dalam kondisi utuh lagi, terutama sandarannya. Arca ini tidak banyak dijumpai di Jawa, karena berasal dari Sumatera. Sebelum ditemukan hanya sebagian saja dari arca ini yang menyeruak dari dalam tanah.

Arca Bhairawa tangannya ada yang dua dan ada yang empat. Namun arca di sini hanya memiliki dua tangan. Tangan kiri memegang mangkuk berisi darah manusia dan tangan kanan membawa pisau belati. Jika tangannya ada empat, maka biasanya dua tangan lainnya memegang tasbih dan gendang kecil yang bisa dikaitkan di pinggang, untuk menari di lapangan mayat damaru/ ksetra. Penggambaran Bhairawa membawa pisau konon untuk upacara ritual Matsya atau Mamsa. Membawa mangkuk itu untuk menampung darah untuk upacara minum darah. Sementara tangan yang satu lagi membawa tasbih.

Dengan berwisata ke tempat-tempat bersejarah akan sangat bermanfaat bagi Anda karena bisa menambah pengetahuan, selain memang tujuannya adalah untuk menghabiskan waktu berlibur. Nah, saat Anda tertarik untuk mengunjungi Padang Sumatera Barat, tentu ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan yakni penginapan jika memang Anda berasal dari tempat yang cukup jauh. Terdapat banyak pilihan hotel murah di Padang yang bisa Anda dan keluarga pilih, namun jika ingin lebih simple Anda bisa memesan hotel melalui situs online, Seperti di Reservasi.com , disini Anda bisa mendapatkan hotel online murah karena banyaknya pilihan hotel dan promo harga.
Lebih baru Lebih lama